Jakarta - Nama Menteri BUMN Dahlan Iskan tengah
dilirik-lirik oleh sejumlah kandidat capres. Namun di sisi lain, Dahlan
justru diserang oleh kalangan DPR. Kenapa?
Ketua Umum Golkar
Aburizal Bakrie (Ical) yang telah dikukuhkan menjadi capres Partai
Golkar adalah salah satu yang melirik potensi Dahlan Iskan. Dahlan Iskan
menjadi satu dari lima nama kandidat cawapres Ical di Pilpres 2014
mendatang.
"Dalam suatu acara tahun lalu, beliau juga pernah
menyampaikan bahwa Dahlan Iskan juga masuk nominasi. Ada juga Ibu
Khofifah dan Pak Mahfud MD," terang Wasekjen Golkar Lalu Mara
Satriawangsa, Senin (29/10) kemarin.
Tak hanya diminati Ical, Dahlan Iskan pun masuk dalam kandidat cawapres
pendamping capres Partai Gerindra Prabowo Subianto. Prabowo saat ini
memuncaki sejumlah survei politik menyangkut Pilpres.
"Sri
Mulyani masuk dalam beberapa nama yang kami pantau, termasuk Dahlan
Iskan, dan Puan Maharani," kata Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani,
kepada detikcom, Selasa (30/10/2012).
Namun nama Dahlan yang
mulai muncul disikapi dengan keras oleh kalangan DPR. Komisi VI DPR yang
membidangi BUMN tengah kebakaran jenggot lantaran Dahlan menyebut
adanya sejumlah oknum DPR yang memeras BUMN. Sementara Komisi VII DPR
sedang mengorek-korek kesalahan Dahlan Iskan semasa menjabat sebagai
Dirut PLN.
Sikap keras kalangan Komisi VI dan VII DPR ini
menimbulkan banyak spekulasi politik. Wajar saja, bagaimanapun DPR
adalah kepanjangan tangan dari partai politik. Lalu apa kepentingan
kalangan DPR menyerang Dahlan?
"Mau Pak Dahlan, Pak Gita, mau Pak
Agus Marto, saya lihat akhir-akhir ini kenapa para parpol yang ada
fraksinya di DPR mereka suka menolak mereka. Mereka ingin merebut
kedudukan wakil presiden untuk 2014 karena tokoh-tokoh partainya
kelasnya hanya sebagai wakil presiden," kata anggota Komisi III DPR
Ruhut Sitompul, menganalisa.
Sumber : detik.com
Senin, 29 Oktober 2012
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
RSSHUKUM DAN KRIMINAL
Megahnya Rumah Sekretaris MA Pemilik Meja Rp 1 MiliarKPK Minta Polri Serahkan Berkas & Tersangka Simulator Sebelum 31 OktoberBNN: Hakim Puji Terancam Hukuman 12 Tahun PenjaraKondisinya Makin Membaik, Novi Amilia Siap Tampil di Depan PublikSerangan Pesawat Tak Berawak AS Tewaskan 5 Militan di Pakistan