SAROLANGUN – Ada hal berbeda yang dirasakan penghuni bantaran Sungai Batang Asai dan Batang Limun di Hari Idul Fitri 1433 H, dimana tidak seperti biasanya dimana air Sungai Batang Asai dan Batang Limun keruh karena aktivitas Penambangan Emas Tanpa Izin (PETI), di Hari Idul Fitri air Sungai terlihat Jernih, dikarenakan PETI berhenti beroperasi sementara.
Hari ini (22/8) pantauan Info Sarolangun terlihat beberapa
perahu penambang mulai beroperasi, hal ini dipastikan akan mengembalikan
kekeruhan air sungai. Pemerintah Kabupaten Sarolangun memang belum menemukan
formula yang jitu guna menengahi kegiatan PETI tersebut.
Disisi lain, PETI merupakan tempat masyarakat mencari
kehidupan. Namun tidak dapat dipungkiri dampak dari aktivitas ini yakni Polusi
akan air, suara, dan juga udara.
Salah seorang penambang yang tak ingin namanya disebutkan,
kepada Info Sarolangun menyampaikan merekapun sesungguhnya tidak ingin merusak
lingkungan.
“Kami sebenarnyo dak nak jugo merusak, tapi kami ko nak cari
makan,” ujarnya.
Memang diperlukan sikap yang bijak dan solusi jitu untuk
menanggulangi PETI ini agar kerusakan lingkungan tidak bertambah parah.
bia lah dindo, . .
Iyo kando, perlu duduk bersamo dan belajar dari daerah lain yang sukses menanggulangi PETI