Seperti dilansir Sydney Morning Herald, Selasa (16/10/2012), dilaporkan karpet dan perabotan kayu antik yang ada di dalam masjid tersebut habis dilalap api. Salah satu pilar masjid yang memiliki ukiran rumit juga ikut hangus terbakar.
Padahal pilar, karpet dan perabotan tersebut merupakan daya tarik tersendiri yang semakin memperindah masjid bersejarah tersebut. Bentrokan tersebut terjadi ketika tentara pemerintah berusaha merebut kembali kompleks masjid yang sebelumnya dikuasai oleh kelompok pemberontak.
Sehari setelah pertempuran, sisa-sisa selongsong peluru dan pecahan kaca masih bertebaran di masjid tersebut. Yang lebih memprihatinkan lagi, sejumlah barang yang disebut-sebut sebagai peninggalan Nabi Muhammad, termasuk tiga helai rambut dan bagian gigi, telah dicuri oleh orang yang tidak bertanggung jawab.
Menurut kantor berita SANA, Presiden Suriah Bashar al-Assad telah menginstruksikan pembentukan tim panel khusus untuk mengawasi proses restorasi masjid tersebut. Sedangkan koresponden AFP melaporkan, tentara Suriah kini disiagakan penuh di sekitar masjid ini, sementara kelompok pemberontak mempertahankan posisinya di gerbang sebelah selatan.
Pengamanan semakin diperketat karena kelompok pemberontak sebelumnya menembak seorang insinyur bernama Mohammed Marwan Jarada yang tengah menemani sekelompok tim ahli melakukan inspeksi kerusakan masjid tersebut. Keberadaan para pemberontak sangat dekat dengan kompleks masjid tersebut, sehingga saat sulit untuk mengevakuasi Marwan ke rumah sakit.
Nahas, Marwan akhirnya meninggal dunia beberapa saat kemudian karena pendarahan akibat luka tembak di bagian pahanya
Perlu diketahui bahwa lokasi berdirinya Masjid Umayyad telah digunakan sebagai tempat ibadah oleh umat muslim setempat sejak abad ke-8 silam. Namun bangunan asli dari masjid tersebut dihancurkan oleh tentara Mongol pada abad ke-13, dan sejak saat itu sisa-sisa bangunan masjid tersebut terus berdiri kokoh hingga abad ini.
