JAKARTA -
Jokowi memuntahkan ide-idenya untuk memodernisasi birokrasi di Ibukota.
Salah satunya adalah mengubah sistem loket di kelurahan/kecamatan yang
tertutup menjadi terbuka seperti di kantor-kantor bank.
"Saya
lihat di kelurahan dan kecamatan banyak ruangan yang tertutup. Pakai
sistem loket sudah 200 tahun ketinggalan," kata Jokowi sembari
memperlihatkan gambar-gambar hasil sidaknya di kelurahan/kecamatan pada
hari Senin-Selasa (21-22 Oktober 2012).
Hal ini dikatakan Jokowi
saat berpidato di depan 44 camat dan 267 lurah di Balaikota DKI Jakarta,
Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Kamis (25/10/2012). Semuanya
mengenakan pakaian batik.
"Coba lihat tempat pelayanan di bank. Nggak ada yang pakai loket, semuanya open, terbuka. Jadi kalau memang pukul 07.30 sudah buka, mestinya harus sudah siap melayani," ungkapnya.
Jokowi
juga menyoroti kebersihan kantor-kantor pemerintah itu. "Ada tempat
pelayanan yang campur-campur. Mulailah dibersihkan sehingga menjadi
tempat yang nyaman. Kalau ada anggaran tahun sekarang, kita bangun
sekarang. Tapi kalau belum, mulailah didesain supaya nanti menjadi
tempat yang nyaman," papar pria 51 tahun penggemar musik cadas ini.
Jokowi
menceritakan pengalamannya membuat KTP Jakarta. "Saya kemarin nyoba mau
buat KTP, saya nunggunya di mana? Hanya ada satu kursi, dua kursi.
Kalau ada yang lain, antrenya di mana, apa harus duduk di lantai? Kita
ini melayani masyarakat. Mereka itu ibaratnya konsumen. Harus dilayani
seperti raja," Jokowi mengingatkan aparatnya.
Pejabat pamongpraja
tampak serius mendengarkan Jokowi. Mereka mengangguk-angguk pertanda
paham dan tertawa kecil saat Jokowi melempar lelucon.
Pada Selasa
22 Oktober, Jokowi sidak ke kantor Kecamatan Cempaka Putih pukul 07.45
WIB. Loket pelayanan belum buka. Namun Sekretaris Camat Cempaka Putih
Munawar ketika dikonfirmasi menegaskan, meskipun loket belum buka, tapi
pelayanan sudah dimulai sejak pukul 07.30 WIB. Hanya saja lubang
loketnya memang belum dibuka karena takut dimasuki kucing.
Sumber : detik.com