SAROLANGUN – Hari kedua setelah Idul Fitri 1433 H (H+2) diisi dengan berbagai kegiatan, selain kegiatan silaturahim dan rekreasi ke tempat-tempat objek wisata, juga dilaksanakan hiburan rakyat berupa kegiatan panjat pinang dan sebagainya.
Pantauan Info Sarolangun hampir disetiap Desa melaksanakan
kegiatan hiburan rakyat, mulai dari kegiatan turnamen sepak bola, panjat
pinang, tarik tambang, kepuk bantal, dan sebagainya. Acara-acara tersebut
selain memiliki nilai filosofi yang dalam, juga menjadi tempat silaturahmi sesama
warga Desa.
Selasa (21/8) kemarin di Dusun Masjid Kelurahan Dusun
Kecamatan Sarolangun dilaksanakan hiburan rakyat, dimana kegiatan ini
melibatkan seluruh elemen masyarakat, kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan
diantaranya lomba makan kerupuk, balap karung dan juga kepuk bantal.
Salah seorang pemuda yang asyik menonton hiburan ini, kepada
Info Sarolangun menjelaskan bahwa setiap tahun acara seperti ini rutin
dilaksanakan.
“Setiap tahun bang, acara ko dilaksanakan,” ujarnya.
Tidak berbeda dengan warga Dusun Mesjid, Desa Lubuk Resam
Kecamatan Cermin Nan Gedang (CNG) Selasa (21/8) kemarin juga menyelenggarakan
hiburan rakyat yang berlokasi di Dusun Tinggi, acara yang diakhiri kegiatan
Panjat Pinang ini dihadiri ratusan pengunjung dari berbagai wilayah di
Kecamatan CNG.
Kepala Desa Lubuk Resam, Ahmad Jani kepada Info Sarolangun
mengutarakan bahwa biasanya kegiatan ini dilaksanakan di Dusun Pasar, mengingat
pasar masih dalam tahap renovasi usai kebakaran, jadi kegiatan hiburan rakyat
dipindahkan ke Dusun Tinggi.
“Biasonyo kegiatan ini kito adokan di pasar, tapi kareno
belum memungkinkan, jadi kito pindah ke siko,” kata Ahmad Jani.
Sebagai informasi, sejak Senin (20/8) kemarin di Desa Lubuk
Resam juga dilaksanakan turnamen sepakbola antar Desa se Kecamatan CNG, dimana
hal ini merupakan acara rutin setiap tahunnya yang diselenggarakan pemuda Desa
Lubuk Resam.
Tak kalah menariknyadi Desa Muaro Limun Kecamatan Limun Selasa
(21/8) kemarin dilaksanakan acara Pacu Perahu, kegiatan ini bertempat di Muara
Sungai Batang Asai.
Hajrul, salah seorang panitia pelaksana acara Pacu Perahu
mengatakan, butuh kesiapan yang matang dalam menyelenggarakan kegiatan seperti
ini, mengingat resarolangun 1ntannya protes peserta, jika selisih antar perahu
begitu tipis.
“Kito pake kamera bang, kito pasang di garis finis, biak Nampak
jelas perahu siapo yang dulu mencapai garis finis, hal ini dilakukan agar
pertandingan berjalan fair,” katanya.