Robert - detikNews
Samarinda
Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polda Kalimantan Timur, Minggu
(26/8/2012) telah mengumpulkan data keluarga penumpang pesawat PA-31
registrasi PK-IWH Piper Navajo, yang hilang sejak Jumat (24/8/2012)
lalu.
Berdasarkan lembaran informasi keterangan dari Dirjen
Perhubungan Darat Kemenhub yang diterima detikcom, pesawat tersebut
benar merupakan pesawat PA-31 registrasi PK-IWH Piper Navajo, bukan
Cessna yang selama ini diberitakan.
Data ketiga penumpang yang
dikumpulkan Tim DVI adalah pilot Kapten Marshal Basir, Kapten Suyoto
(Security Officer/Kementerian Kehutanan) serta Jandri Hendrizal (staf
surveyor Elliot Geophysics International).
"Petugas di pos Anthe
Mortem hari ini, sudah mengumpulkan data ketiga penumpang sejak pagi
tadi," kata Kabid Dokkes Polda Kaltim Kombes Pol Budi Heriadi, saat
memberikan keterangan pers kepada wartawan, di kantor Bandara Temindung
Samarinda, Minggu (26/8/2012).
Menurut Budi, untuk pengumpulan
data serupa terhadap Peter John Elliot (GM Elliot Geophysics
International), tim DVI akan berupaya untuk memintanya kepada Kedutaan
Besar mengingat Peter merupakan WNA.
"Kita akan mintakan sidik
jarinya melalui Kedutaan Besar Australia di Jakarta. Bisa melalui sidik
jari melalui paspornya," ujar Budi.
Budi menerangkan, data yang
sangat penting untuk langkah awal adalah di antaranya ciri gigi, mata
serta ciri rambut ketiga orang tersebut.
"Data-data itu sangat
penting buat tim kita termasuk pakaian terakhir yang dikenakan
penumpang. Untuk Kapten Suyoto, kita telah menghubungi istrinya melalui
telepon untuk menjelaskan ciri-ciri itu," terang Budi.
"Kepada
istri Kapten Suyoto, kita juga mintakan sidik jarinya untuk kemudian
dikirimkan kepada kita di pos antemortem di Bandara Temindung,"
tambahnya.
Meski telah mengumpulkan data-data ketiga penumpang,
Budi tetap berharap tim SAR yang tengah berupaya keras melakukan
pencarian pesawat tersebut, dapat menemukan para penumpang termasuk
pilot, dalam kondisi selamat.
"Kita tetap harapkan yang terbaik. Mudah-mudahan, semuanya bisa selamat ditemukan tim SAR," tutupnya.
Sementara
itu, dari pengamatan detikcom di Posko Basarnas Kantor SAR Wilayah
XVIII Balikpapan yang didirikan di Bandara Temindung, Dipa, putra dari
pilot Kapten Marshal Basir, tengah memberikan informasi data dan ciri
orangtuanya kepada petugas pos antemortem.
Seperti diberitakan,
pesawat PA-31 PK-IWH Piper Navajo terbang dari Bandara Temindung
Samarinda, Jumat (24/8/2012) sekitar pukul 07.51 WITA, menuju Bontang,
Kalimantan Timur. Petugas ATC Bandara Temindung hilang kontak sekitar
pukul 08.04 WITA.
Pesawat mengangkut Marshal Basir sebagai pilot
serta 3 orang penumpang Suyoto (Security Officer/Kementerian
Pertahanan), Peter John Elliot (GM Elliot Geophysics International/WNA
Australia) serta Jandri Hendrizal (staf Elliot Geophysics
International). Pesawat tersebut hingga saat ini belum ditemukan.
Sebelum
hilang kontak, pesawat sempat terbang di ketinggian 3.000 kaki hingga
turun ke 500 kaki. Bahkan alat Emergency Location Transmitter (ELT) yang
terpasang di pesawat tersebut tidak memberikan signal apapun, termasuk
apabila terjadi kondisi yang membahayakan hingga darurat.